Perokok adalah Serdadu Berani Mati
Karya Taufik Ismail
Para perokok adalah pejuang gagah berani
Berada di dekat kawan kawan saya perokok ini
Saya merasa berdampingan dengan rombongan serdadu berani mati
Veteran dua perang dunia, Perang vietnam, perang revolusi
Dan perang melawan diri sendiri
Kehilangan
Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Sungguh berat aku rasa kehilangan dia
Sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia
Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Semua orang mungkin tau tentang hal ini, hanya mungkin kadang” ga sadar aja tentang hal ini. Kita sering kali merasa kehilangan setelah “sesuatu” itu benar” hilang. Lalu kita merasa menyesal karena tidak menjaganya, tidak menghargainya, tidak mensyukurinya, tidak menyayanginya. Jagalah apa yg kita punya sekarang, hargailah apa yg kita punya sekarang, syukurilah apa yg kita punya sekarang, dan sayangilah orang yang tulus benar” menyayangi anda. Walaupun kehilangan itu sifatnya pasti, tapi minimal kita tidak menyianyiakan…
Mudah”an 2010 menjadi awal yg baik bagi kita semua, Happy New Year 2010…
Kang Ibing
Mungkin ga banyak yang tau nama diatas, siapa sih Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata..??? Persis, saya juga sempet bertanya seperti itu, Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata adalah nama asli dari pelawak sunda , bintang film, penyiar radio sekaligus penceramah yaitu Kang Ibing. Lahir di Sumedang, Jawa Barat, 20 Juni 1946.
Kang Ibing sendiri tergabung dalam group lawak De’ Kabayan bersama sama dengan Aom Kusman, Suryana Fatah, Wawan Sofyan dan Mang Ujang. Ini beberapa karya dari De’ Kabayan :
Mencari Gadis Jujur (A)
Mencari Gadis Jujur (B)
Mencari Anak Anjing (A)
Mencari Anak Anjing (B)
Bebesanan (A)
Bebesanan (B)
Ngaronda (A) – Bhs. Sunda
Ngaronda (B) – Bhs. Sunda Baca lebih lanjut
Munggahan? mungkin ada yang masih asing dengan istilah munggahan ini, dikutip dari Republika munggahan adalah tradisi untuk menyambut Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah, disebut mungahan karena mereka menganggap orang yang berpuasa itu munggah atau meningkat perasaannya. Dalam bahasa Sunda, munggahan adalah acara makan bersama yang diselenggarakan setiap kali menjelang bulan puasa oleh suatu keluarga dengan mengundang tetangga di sekitar dengan menghadirkan ustadz untuk memimpin doa dan memberikan ceramah seputar Ramadhan. Tapi sebenernya acara intinya adalah makan-makan dan ngumpul-ngumpul.
Saya sendiri selama ini selalu munggahan di rumah bersaman keluarga. Munggahan kmaren saya jalan ama temen2 yang udah lama ga ketemu sekalian silaturahmi, pulang ke rumah jam setengah 3an, jam setengah 4 baru sahur bareng keluarga.
Gimana klo anda, kmaren munggahan dimana ama siapa..???
Semalem gw lagi tidur2an sambil nonton tv. Gw merenung tentang hidup gw, tentang apa aja yang udah gw perbuat (baik itu positif atau negatif). Apakah selama ini gw bersikap membahagiakan orang lain atau malah sikap gw menyakiti orang lain? Apakah orang mengingat gw karena hal2 yang baik atau hal2 yang buruk?
Akhirnya gw coba bikin sebuah tabel dengan 2 kolom yang pada bagian atasnya gw kasih judul besar “Introspeksi Diri”. Kolom pertama untuk sifat2 positif, kolom yang kedua untuk sifat2 negatif. 10 menit berlalu, dan gw sadar klo gw kesulitan untuk menilai diri gw sendiri, kalo pun ada yang gw tulis, gw pikir hasilnya ga objektif.
Gw jadi inget sebuah peribahasa mesir kuno begini bunyinya, “stluser hctam rehto unem niam ot”, yang kalo diartikan ke bahasa indonesia menjadi, “gajah dipelupuk mata ga kelihatan, tapi semut di ujung lautan kelihatan”. Maka dari itu gw minta tolong kepada teman2, menurut penilaian lw, gw tuh orangnya kaya gimana sih. Gw mau lw komentar sejujur – jujurnya baik itu positif atau negatif (lebih diutamakan yang negatif, supaya gw bisa tau sifat2 apa aja yang harus gw hilangin). Mungkin bisa dimulai dengan kata2, Fadli tuh orangnya bla..bla…bla….
Btw sebelumnya gw mau bilang terima kasih buat yang udah ngasih masukan…
Semua orang pasti punya cita2, pilot, dokter, tukang baso, pembalap, montir atau mungkin jadi presiden. Tapi ga semua orang cita2nya terwujud, cita2 jadi pilot malah jadi narik angkot, cita2 jadi pembalap malah jadi tukang odong2, atau malah cita2 nya jadi tukang baso tapi dia jadi artis. Mungkin semua cita2 itu ga bisa terwujud sekarang tapi mungkin di kehidupan selanjutnya alias reinkarnasi. Percaya atau tidak, terserah anda…???? Tapi gw pribadi sih agak2 ga percaya…
Gw yakin semua pasti tau “reinkarnasi”. Apa sih Reinkarnasi?, setau gw reinkarnasi tuh terlahir kembali. Ini gw ada definisi dari reinkarnasi yang lebih lengkap, terpercaya, mutakhir, fantastis, bombastis, spektakuler (qo kaya tukul yaaa…). Gw ambil dari wikipedia bahasa indonesia. Baca lebih lanjut
Duloh, anak kecil yang doyan main sepeda mengelilingi komplek rumahnya. Dengan sepeda roda tiganya Duloh melahap tikungan demi tikungan sambil memiringkan badannya kekiri atau kekanan ala pembalap motor yang sering dia lihat di tv. Namun pada tikungan dekat toko jamu Duloh terjatuh karena menabrak batu dan menangis.
Ada lagi Saritem (bukan nama asli) seorang mahasiswi dari salah satu universitas terpencil. Dia menangis karena pacarnya yang bernama Doly (juga bukan nama asli), yang udah 2 taun dia pacarin ternyata selingkuh dengan pembantunya sendiri Prumpung (tentunya bukan nama asli).
Ada juga Emod yang berasal dari Bantarujeg. Emod yang orang tuanya seorang tukang sate sejak kecil hobi ping pong. Hingga akhirnya Emod dapat meraih juara pertama di turnamen tingkat kabupaten, yang pada saat itu secara kebetulan Bantarujeg dipilih sebagai tuan rumah turnamen ping pong tersebut. Emod sangat bangga bisa memenangkan turnamen tersebut di depan ratusan ribu pendukungnya. Emod menangis pada saat namanya di panggil sebagai juara pertama dan menerima piala.
Menangis atau dalam bahasa spanyol grito. Kenapa seseorang bisa menangis? Apa yang membuat seseorang menangis? Orang bisa menangis karena sakit (Duloh). Orang bisa menangis karena sedih (Saritem). Bahkan orang juga bisa menangis karena senang (Emod). Menurut gw menangis bisa terjadi karena tubuh kita sudah mencapai titik puncak, dimana tubuh kita sudah tidak dapat lagi menahan tekanan emosi (sakit, sedih, senang) yang ada, akibatnya meneteslah air mata.
Adiós….
@eye5tudio 